Pages

Rabu, 20 Juli 2011

Resume 11: Subbeting Versi 4

Perhitungan Subbneting Pada IP Versi 4 Kelas A


Kali ini saatnya kita mempelajari teknik penghitungan subnetting untuk IP versi 4 Class A. Untuk Subnetting IPv4 Class C dan Subnetting IPv4 Class B telah saya bahas sebelumnya. Sebenarnya konsep penghitungan subnetting di semua class IP sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir).


Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.


Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.

Analisa:
10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).

Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 2^x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah Subnet adalah 2^8 = 256 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2^y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 3 oktet terakhir. Jadi jumlah Host per Subnet adalah 2^16 - 2 = 65534 host
  3. Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4,...dst
  4. Alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya.

Subnet
Host Pertama
Host Terakhir
Broadcast
10.0.0.0 10.0.0.1 10.0.255.254 10.0.255.255
10.1.0.0 10.1.0.1 10.1.255.254 10.1.255.255
10.2.0.0 10.2.0.1 10.2.255.254 10.2.255.255
.............. dst .............. dst .............. dst .............. dst
10.254.0.0 10.254.0.1 10.254.255.254 10.254.255.255
10.255.0.0 10.255.0.1 10.255.255.254 10.255.255.255



Perhutungan Subbneting Pada IP Versi 4  Kelas B

Kali ini saatnya kita mempelajari teknik penghitungan subnetting untuk IP versi 4 Class B. Untuk IPv4 Class C telah saya bahas sebelumnya. Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

Penulisan IP address Class B umumnya adalah dengan 172.16.0.2. Namun ada kalanya ditulis dengan 172.16.0.2/16, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 172.16.0.2 dengan subnet mask 255.255.0.0. Lho kok bisa seperti itu?

Ya, /16 diambil dari penghitungan bahwa 16 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B dari tabel CIDR adalah:

Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30



Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 172.16.0.0/18 ?

Analisa:
172.16.0.0 berarti IP Address kelas B dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).

Penghitungan:
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
  1. Jumlah Subnet = 2^x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 2^2 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2^y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 2^14 - 2 = 16.382 host
  3. Blok Subnet = 256 - 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Langsung lihat tabelnya.

Subnet
Host Pertama
Host Terakhir
Broadcast
172.16.0.0 172.16.0.1 172.16.63.254 172.16.63.255
172.16.64.0 172.16.64.1 172.16.127.254 172.16.127.255
172.16.128.0 172.16.128.1 172.16.191.254 172.16.191.255
172.16.192.0 172.16.192.1 172.16.255.254 172.16.255.255

Sebagai catatan: Host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya, dan diantara subnet dan broadcast merupakan subnet dari semua host.



Masih bingung? Ok kita coba satu lagi untuk Class B. Bagaimana dengan network address 172.16.0.0/25.

Analisa:
172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).

Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 2^9 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2^7 - 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 - 128 = 128.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid? Langsung lihat ke tabelnya saja.
 
Subnet
Host Pertama
Host Terakhir
Broadcast
172.16.0.0 172.16.0.1 172.16.0.126 172.16.0.127
172.16.0.128 172.16.0.129 172.16.0.254 172.16.0.255
172.16.1.0 172.16.1.1 172.16.1.126 172.16.1.127
172.16.1.128 172.16.1.129 172.16.1.254 172.16.1.255
172.16.2.0 172.16.2.1 172.16.2.126 172.16.2.127
172.16.2.128 172.16.2.129 172.16.2.254 172.16.2.255
.............. dst .............. dst .............. dst .............. dst
172.16.255.128 172.16.255.129 172.16.255.254 172.16.255.255


 

Pehitungan Subnetting Pada IP Versi 4 Kelas C

 Kali ini saatnya kita mempelajari teknik penghitungan subnetting untuk IP versi 4 class C. Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

Penulisan IP address class C umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu?

Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C dari tabel CIDR adalah:
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30


Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?

Analisa:
192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Penghitungan:
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal: jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
  1. Jumlah Subnet = 2^x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 2^2 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2^y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2^6 - 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya.
Subnet Host Pertama Host Terakhir Broadcast
192.168.1.0 192.168.1.1 192.168.1.62 192.168.1.63
192.168.1.64 192.168.1.65 192.168.1.126 192.168.1.127
192.168.1.128 192.168.1.129 192.168.1.190 192.168.1.191
192.168.1.192 192.168.1.193 192.168.1.254 192.168.1.255

0 komentar:

Posting Komentar